Postingan Populer

Minggu, 02 Desember 2018

asas pendidikan



 ASAS PENDIDIKAN


     Dalam sebuah pendidikan,diperlukan sesuatu yang dinamakan asas. Asas pendidikan berarti tumpuan atau dasar berpikir yang digunakan dalam tahap perencanaan atau pelaksanaan.
Di negara Indonesia, terdapat beberapa asas yang menjadi dasar dalam merancang dan melaksanakan pendidikan tersebut.
Asas pendidikan di Indonesia antara lain: 
     1. Tut Wuri Handayani 
        Asa Tut Wuri Handayani berarti mengikuti perkembangan anak berdasarkan cinta kasih dan tanpa pamrih. 
       Asas ini berawal dari Ki Hajar Dewantara dan mendapat dukungan baik dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan untuk melengkapinya sehingga menjadi:  
Ing Ngarsa Sung Tuladha yang berarti Di depan memberi contoh.

Ing Madya Mangun Karsa yang berarti di tengah memberi semangat.

Tut Wuri Handayani yang berarti di belakang memberi dorongan.
     Ketiga semboyan tersebut kemudian dijadikan satu dan membentuk satu asas yang lengkap.
Perwujudan dari asa ini antara lain:
  a. Peserta didik mendapatkan kebebasan dalam memilih pendidikan dan ketrampilan yang diminati di semua jelur, jenis dan jenjang pendidikan yang disediakan sesuai potensi,bakat, dan kemampuan yang dimiliki.
  b. Peserta didik mendapatkan kebebasan memilih pendidikan kejuruan yang diminati agar mempersiapkan diri memasuki lapangan pekerjaan dan bidang yang diinginkan.
  c. Peserta didik yang meiliki kecerdasan luar biasa mendapat kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan ketrampilan yang diminati sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.
  d. Peserta didik yang memiliki keistimewaaan atau kekurangan dalam fisik dan mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan yang sesuai dengan keadaannya.
  e. Peserta didik daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kondisi daerahnya,.
  f. Peserta didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan sesuai dengan minat dan kemampuannya dengan bantuan dan dari pemerintah masyarakat.

     2. Asas pendidikan sepanjang hayat
        Pendidikan sepanjang hayat berarti:
        a. Ilmu tidak terbatas (luas)
        b. Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
        c. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri
        d. Menuntut ilmu sampai akhir hayat.
        e. Bertujuan mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap individu.
        f. Mengakui kontribusi segala sesuatu yang mendukung baik formal maupun informal.
Kurikulum dapat dirancang dan diimplementasikan memperhatikan 2 dimensi:
   1. Dimensi vertikal
Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
   2. Dimensi horizontal
Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah


     3. Asas kemandirian dalam Belajar
     Sedini mungkin kemandirian dalam belajar menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan.
     Perwujudan asas kemandirian dalam belajar adalah menempatkan guru dalam peran utama sebagai komunikator, fasilitator, motivator,dsb.
Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar tersebut.
   1. Cara belajar siswa aktif (CBSA)
   2. Belajar dari modul, paket belajar
   3. Belajar intensif
Learning to know, learning to do, learning to life together, learning to be. 



Itulah beberapa asas pendidikan di negara Indonesia. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
 

pendidikan sebagai sistem

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

A. Makna Istilah 
Istilah Sistem berasal dari bahasa Yunani “ Systema“ yang artinya himpunan  dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan secara teratur  dan merupakan suatu kesatuan. 
sedangkan Pendekatan sistem berarti cara berpikir dan bekerja dengan menggunakan konsep-konsep teori sistem.  
Sistem didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan (Mudyahardjo,1993)
B. Karakteristik Teori sistem
    Teori sistem memiliki karakteristik diantaranya:   
     a. Keseluruhan bersifat primer, bagian-bagian bersifat sekunder.
     b. Integrasi adalah kondisi saling hubungan antara bagian-bagian
     c. Bagian-bagian membentuk keseluruhan
     d. Bagian-bagian memainkan peranan mereka dalam kesatuannya untuk mencapai tujuan dari keseluruhan.

C. Karakteristik sistem
     a. Memiliki tujuan
     b. Memiliki batas yang memisahkannya dari lingkungannya
     c. Memiliki sifat wholism (memiliki unsur/bagian/komponen yang saling berhubungan/ketergantungan sebagai suatu keseluruhan.)
     d. Ada proses transformasi, yaitu mengubah masukan jadi keluaran. 
     e. Memiliki sub sistem- sub sistem dan berhubungan dengan supra sistem. 
D. Tipe-tipe sistem: 
     Sistem memiliki tipe-tipe yang dibedakan menjadi 2, yaitu : 
      a. Ditinjau berdasarkan asalnya :
          -Sistem alami
          -Sistem buatan manusia
      b.  Ditinjau berdasarkan hubungannya dengan lingkungan:
          -Sistem terbuka
          -Sistem tertutup

E. Sistem pendidikan
     Usaha pendidikan merupakan proses yang kompleks, meliputi berbagai komponen yang
saling berhubungan;
Bila usaha pendidikan hendak dilaksanakan secara baik, maka berbagai komponen dan saling hubungannya perlu dikenali, dikaji dan dikembangkan sehingga mekanisme kerja antara komponen itu secara menyeluruh, yaitu kegiatan pendidikan, akan dapat membuahkan hasil yg optimal.

F. Unsur-unsur sistem pendidikan
    Proses pendidikan, khususnya pendidikan formal, pasti melibatkan peserta didik, pendidik,
kurikulum, program pendidikan & pembelajaran, fasilitas-fasilitas belajar, dan tidak ketinggalan pengaruh dari lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan fisik.

G. Tujuan sistem pendidikan nasional
     a. Meningkatkan pembinaan SDM menjadi inndividu mandiri
     b. Meningkatkan taraf hidup
     c. Meningkatkan peran individu sebagai pribadi,pegawai/karyawan, warga masyarakat,warga negara, dan makhluk Tuhan.

H. Diagram sederhana Sistem Pendidikan 
 
                                                      instrumental output

                                                                     ↓
                                           raw input → proses →output
                                                                     ↑
                                                     environmental input 

I. Unsur-unsur sistem pendidikan
    - Raw input : individu dg karakteristik tertentu yang akan mengalami proses pendidikan.
    - Instrumental input : segala sesuatu yang sengaja diadakan atau dirancang untuk keperluan pendidikan (kurikulum, program, pendidik, dst.).
    - Environmental input : berupa lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial;
    - Output : peserta didik yang telah mengikuti proses pendidikan dalam waktu tertentu dan telah mengalami perubahan tingkah laku dengan kualifikasi tertentu (tujuan pendidikan).

J. Pendekatan sistem dalam pendidikan 
    Dalam pendekatan sistem pendidikan ada dua cara, yakni:
    a. Pendekatan Monodisipliner
       - Fragmental
       -  Partial
   b. Pendekatan multidisipliner
       -  Holistic
       -  Systemic

   Pendekatan sistem dalam pendidikan


        a. Masukan :
           - Tujuan                                                         -Fasilitas
           - Mahasiswa                                                  - Teknologi
           - Manajemen struktur dan jadwal waktu       - Kendali mutu
           - Materi                                                          - Penelitian
           - Tenaga mengajar dan pelaksana                  - Biaya pendidikan
           - Alat bantu belajar

        b. Proses:
             Interaksi fungsional antar sub sistem pendidikan (di sekolah/kampus & luar sekolah/kampus)

        c. Keluaran:
            Lulusan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional (individu mandiri):
              - Mempunyai rasa percaya diri
              - Mempunyai budaya belajar di masyarakat.
              - Berperilaku kreatif
              - Inovatif
              - Berkeinginan untuk maju

K. Sistem pendidikan nasional
     a. Masukan : masyarakat indonesia
     b. Proses pendidikan
     c. Hasil pendidikan : manusia Indonesia yang taqwa,cerdas,terampil

Supra sistem: pembangunan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasil dan UUD 1945

L. Sistem pendidikan tinggi
     a. Masukan :
         - Calon mahasiswa
         - Dosen
         - Fasilitas dan sarana
         - Lingkungan
  
    b. Proses pendidikan
    c. Hasil pendidikan tinggi :
        - Lulusan PT yang profesional dalam berbagai bidang ilmu.

M. Analisis sistem pendidikan Indonesia dan hubungannya dengan supra sistem
      Supra sistem dari sistem pendidikan nasional Indonesia adalah keseluruhan kehidupan
masyarakat dalam bernegara dan berbangsa, yg men cakup masyarakat nasional domestik
sebagai lingkungan proksimal, dan masyarakat internasional sebagai lingkungan distal.

NASIONAL INDONESIA 


 TRANSFORMASI DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA 

ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA
 5 ELEMEN KUNCI DALAM PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM 
  


Demikian materi Pendidikan sebagai sistem kali ini, semoga bermanfaat untuk kita semua.

pict by:
https://slideplayer.info/slide/3646623/

Minggu, 25 November 2018

Pengertian dan Fungsi Bahasa


Pengertian dan Fungsi Bahasa



Ø Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf (1997:1)
a.      Bahasa adalah alat komunikasi antara anggita masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
b.     Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi jaran) yang bersifat arbitrer.


Ø Fungsi Utama Bahasa
a.      Fungsi Ekspresi Diri
Kita sebagai seseorang jelas menggunakan fungsi ini, dimana fungsi bahasa untuk mengekspresikan diri ini untuk kita mencoba mengutarakan kepada seseorang terutama orang terdekat kita untuk mengatakan atau menyampaikan perasaan serta kehendak. Sebagai contohnya yaitu, seorang penulis yang mengekspresikan diiri melalui tulisannya. Karena melalui tulisan kita tidak perlu memikirkan siapa yang akan membaca, yang perlu kita pikirkan yaitu bagaimana cara kita menuangkan suatu ide kreatif kita melalui sebuah tulisan tersebut agar mudah dipahami.

b.     Fungsi Komunikasi
Bahasa sebagai fungsi komunikasi yaitu suatu cara untuk kita berbicara dengan seseorang atau masyarakat luas tentang apa yang kita pikirkan dan kita sampaikan supaya keinginan kita bisa diwujudkan atau bisa diterima di khayalak ramai.
Seperti contoh yaitu, kata makro hanay dipahami oleh seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tertentu, namun sebenarnya kata besar atau luas lebih mudah untuk dipahami oleh masyarakat pada umumnya.

c.      Fungsi Integrasi Dan Adaptasi Diri
Bahasa sebagai salah satu untus kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalam pribadi mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasayang berbeda pada orang yang berbeda.
Sebagai contoh yaitu, dalam bahasa Jepang penggunaan pangilan Chan (sepertiHi bro. hi sis)hanya boleh dilakukan untuk umur yang sebaya atau umur yang lebih kecil dari kita. Panggilan San (Tuan) hanya boleh dilakukan untuk umur yang lebih tua dari kita.

d.     Fungsi Dan Kontrol Sosial
Sebagai salah satu fungsi bahasa yang efektif.  Sebagai contoh yaitu, menulis. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, menulis membuat kita melupakan berbagai masalah kita. Kita hanya menuangkan tulisan dari perasaan  saja, dan tanpa rasa beban.

Ø Menurut Gorys Keraf fungsi bahasa lainnya
a.      Mengenal kemampuan diri sendiri
b.     Fungsi untuk memahami orang lain
c.      Fungsi untuk mengamati dunia atau sekitar
d.     Mengembangkan proses berpikir yang jelas, runtut, teratur, terarah dan logis
e.     Mengembangkan atau mempengaruhi orang lain
f.       Mengembangkan kecerdasan  ganda (ekspresi diri, fungsi komunikasi, fungsi integrasi dan adaptasi sosial, serta kontrol diri)
g.      Membentuk karakter diri
h.     Membangun dan mengmbangkan potensi diri
i.       Menciptakan kreatifitas baru

Ø Fungsi Bahasa Persatuan
Sebagai alat pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Ø Fungsi Bahasa Pemersatu
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai pemersatu Bangsa memiliki peranan yang sangat vital sekali karena digunakan sebagai alat perekat Nasionalis warga Indonesia untuk selalu setia kepada Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki lebih dari 17 ribu pulau pulau yang menyebar dari sabang hingga merauke, dengan total penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Dengan penduduk sebanyak itu, Indonesia dinobatkan sebagai Negara dengan penduduk terpadat ke4 didunia, yang mana peringkat pertama disandang oleh Negara Republic Rakyat China, kemudian India, dan ketiga Amerika. Dengan melihat wilayah indonesia yang sangat luas dengan berbagai pulaunya, maka tidak heran jika Negara indonesia memiliki keberagaman etnis dan budaya, yang tentu saja juga memiliki keanekaragaman bahasa. Dengan adanya keanekaragaman budaya dan bahasa tersebut, maka diperlukan bahasa pemersatu yang bisa membuat seluruh warga Negara di wilayah Indonesia bisa mengerti dan memahami satu sama lain.

Ø Fungsi Bahasa Nasional
Sebagai fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi dengan negara luar Indonesia. Fungsi bahasa nasional memiliki fungsi lagi, yaitu :
a.      Fungsi lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
b.     Fungsi identitas nasinal dimata internasional
c.      Fungsi sarana hubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya
d.     Fungsi pemersatu lapisan masyarakat, sosial, budaya, suku bangsa, dan bahasa.

Ø Fungsi Bahasa Negara
Sebagai bahasa yang digunakan dalam administrasi  negara. Yang berfungsi untuk :
a.      Pengantar resmi belajar di sekolah dan PT
b.     Fungsi bahasa sebagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan negara Indonesia sebagai negara berkembang
c.      Fungsi bahasa sebagai bahasa resmi berkebudayaan dan IPTEK

Ø Fungsi Bahasa Baku (Bahasa Standar)
Merupakan bahasa yang digunakan dalam pertemuan sangat resmi.
a.      Fungsi pemersatu sosial, budaya dan bahasa
b.     Funsgsi penanda kekpribadian bersuara dan berkomunikasi
c.      Fungsi penambah kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual


d.     Fungsi penanda acuan ilmiah dan penulisan ilmiah

Pengantar Pendidikan

Pengantar Pendidikan


Landasan Pendidikan      

  Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari manusia. Manusia membutuhkan pendidikan untuk menunjang hidupnya agar tidak berada dalam keadaan sengsara. Selain itu, pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan derajat seseorang karena dalam pekerjaan atau profesi memerlukan seseorang yang berkompeten dan tentu saja hal tersebut diperoleh dari pendidikan formal maupun informal.
     Dalam sebuah pendidikan diperlukan sebuah landasan yang berfungsi sebagai pondasi dari sebuah pendidikan. Kokoh tidaknya sebuah pondasi akan mempengaruhi berjalannya sebuah pendidikan tersebut. Untuk itu, kita perlu dan harus mengetahui apa saja landasan pendidikan. 

A. LANDASAN PENDIDIKAN
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan.
    a. Landasan Filosofis
-Pengertian Landasan Filosofis
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme
 1. Esensialisme
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.
  2. Perenialisme
Perenialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
  3. Pragmatisme dan Progresifme
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari  nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.
  4. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

-Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia.

  b. Landasan Sosiologis
- Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1.  Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.
2.  Hubungan kemanusiaan.
3.  Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4.  Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

  c. Landasan Kultural
-Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nilai-nilai,dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
  
-Kebudayaan Sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

   d. Landasan Psikologis
-Pengertian Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.

- Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

   e. Landasan Ilmiah dan Teknologis
- Pengertian Landasan IPTEK
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
- Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar seyogyanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memperoleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat.

Itulah beberapa landasan pendidikan yang harus kita ketahui dan harus kita jadikan landasan atau dasar untuk melaksanakan pendidikan. Semoga bermanfaat.

Jumat, 23 November 2018

Nasikhun_pengagum senja

Senja Pernah Punya Cerita


Emmm.. Kadang aku suka melamun, menghayalkan hal-hal yang bisa buat aku bahagia.

Sore itu suara air mengalir, angin membuai dengan belaian lembutnya, nyiur melambai lambai seperti hendak menghalauku untuk pergi.

Fana merah jambu di pucuk-pucuk nyiur sahdu, memang sudah senja. Senja yang sama sejak kali pertama aku pernah duduk berdua.
Berdua?

Iya, pernah, tapi takkan pernah lagi ada.
Dengan dia , sesosok yang lembut penuh kasih, yang pernah jadi kekasih.

Dulu disaksikan ombak yang berkejar kejaran, kali pertama kami jalan berdua. Ditemani seonggok rasa ragu untuk bercengkrama, kami memulainya.

Bicara, berdua , ya jelas, bagi kami rasanya cuma ada dua, orang yang paling bahagia di dunia. Aku dan Dia, tak perduli pada waktu, perjumpaan yang selalu meminta agar tak usah ada kata usai untuk bersua.

Inilah cara terbodoh, untuk menenangkan diri. Berhayal, tentang hal lampau yang sebenarnya harus hilang, harus ku usir jauh dari pualam.

Karena jalan yang berbeda, aku jadi di sini dan dia disana. Mungkin pernah dengar, mungkin juga kalian pernah tau soal dua sejoli yang tak pernah bertemu, RINDUUU...
Ya, aku rindu, bukan pada dia, bukan pada parasnya, tapi hatinya yang sungguh lembut, senyumannya yang menenangkan kalbu. Pada perhatiannya yang sungguh membelai jiwa.

Andai dia yang kucinta, diizinkan kembali, mungkin ...
Ya apakah mungkin, pertanyaan yang selalu kutanyakan? Memang dia tidak mati, tidak juga pergi. Namun juga apalah aku, suka tapi tak mau. Ingin cinta tapi tak mengejarnya.

Banyak rasa yang semanis gula dan terbalut luka... Aku jadi ingat dulu, ketika aku berbicara kepadanya. Kala itu aku mengambil salah satu kalimat dari tulisan endik kuswoyo.
Aku bilang begini, dek kau tahu tak perlu gubuk, tak perlu tikar atau bahkan periuk, cukuplah sudah modal aku untuk menikahimu dengan apa yang dianugerahkan Tuhan kepada kita sebagai umat. Tak perlu periuk karena kita bisa beli makan di luar, dan tak perlu gubuk karena kita bisa membeli rumah yang indah seperti yang kita mimpikan.

Indah memang bila kau baca, ya taulah..kata-kata sepasang sejoli yang dimabuk cinta,
disore itu kala senja, dan selalu saja senja punya cerita. Tentang kita, atau yang lebih tepatnya yang pernah jadi kita.