ASAS PENDIDIKAN
Dalam
sebuah pendidikan,diperlukan sesuatu yang dinamakan asas. Asas pendidikan
berarti tumpuan atau dasar berpikir yang digunakan dalam tahap perencanaan atau
pelaksanaan.
Di
negara Indonesia, terdapat beberapa asas yang menjadi dasar dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan tersebut.
Asas
pendidikan di Indonesia antara lain:
1. Tut
Wuri Handayani
Asa
Tut Wuri Handayani berarti mengikuti perkembangan anak berdasarkan cinta
kasih dan tanpa pamrih.
Asas
ini berawal dari Ki Hajar Dewantara dan mendapat dukungan baik dari Drs. RMP
Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan untuk melengkapinya sehingga
menjadi:
Ing
Ngarsa Sung Tuladha yang berarti Di depan memberi contoh.
Ing
Madya Mangun Karsa yang berarti di tengah memberi semangat.
Tut
Wuri Handayani yang berarti di belakang memberi dorongan.
Ketiga semboyan tersebut kemudian dijadikan
satu dan membentuk satu asas yang lengkap.
Perwujudan
dari asa ini antara lain:
a. Peserta
didik mendapatkan kebebasan dalam memilih pendidikan dan ketrampilan yang
diminati di semua jelur, jenis dan jenjang pendidikan yang disediakan sesuai
potensi,bakat, dan kemampuan yang dimiliki.
b. Peserta
didik mendapatkan kebebasan memilih pendidikan kejuruan yang diminati agar
mempersiapkan diri memasuki lapangan pekerjaan dan bidang yang diinginkan.
c. Peserta
didik yang meiliki kecerdasan luar biasa mendapat kesempatan untuk memasuki
program pendidikan dan ketrampilan yang diminati sesuai dengan gaya dan irama
belajarnya.
d. Peserta
didik yang memiliki keistimewaaan atau kekurangan dalam fisik dan mental
memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan yang sesuai
dengan keadaannya.
e. Peserta
didik daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh pendidikan keterampilan
yang sesuai dengan kondisi daerahnya,.
f. Peserta
didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan
keterampilan sesuai dengan minat dan kemampuannya dengan bantuan dan dari
pemerintah masyarakat.
2. Asas
pendidikan sepanjang hayat
Pendidikan
sepanjang hayat berarti:
a. Ilmu
tidak terbatas (luas)
b. Mengarah
kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara
sistematis pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi
hidupnya.
c. Meningkatkan
kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri
d. Menuntut
ilmu sampai akhir hayat.
e. Bertujuan
mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap individu.
f. Mengakui
kontribusi segala sesuatu yang mendukung baik formal maupun informal.
Kurikulum
dapat dirancang dan diimplementasikan memperhatikan 2 dimensi:
1. Dimensi
vertikal
Dimensi
vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar
tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa
depan.
2. Dimensi
horizontal
Dimensi
horizontal dari kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara pengalaman belajar
di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah
3. Asas
kemandirian dalam Belajar
Sedini
mungkin kemandirian dalam belajar menghindari campur tangan guru, namun guru
selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan
asas kemandirian dalam belajar adalah menempatkan guru dalam peran utama
sebagai komunikator, fasilitator, motivator,dsb.
Pendidik
diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian
rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar
tersebut.
1. Cara
belajar siswa aktif (CBSA)
2. Belajar
dari modul, paket belajar
3. Belajar
intensif
Learning
to know, learning to do, learning to life together, learning to be.
Itulah
beberapa asas pendidikan di negara Indonesia. Semoga bermanfaat bagi pembaca.